JAKARTA (Nagekeo Pos) - Aparat keamanan (polisi, brimob, tentara) diminta sigap untuk menangani konflik keluarga di kampung Aekutu, desa Bela, kecamatan Mauponggo.

Salah satu tokoh muda di desa Bela, yang tidak ingin identitasnya disebutkan, menginformasikan kepada Redaksi Nagekeo Pos pagi ini (Senin) bahwa telah terjadi penganiayaan dan penangkapan terhadap 20 orang warga yang diduga dilakukan oknum kepolisian setempat.

Penangkapan dan penganiayaan terjadi pada Sabtu pekan lalu (26 September) dan Minggu (27 September).

Para korban telah dibawa ke Polres Bajawa dan 1 orang korban bernama Elias saat ini sedang dirawat di RSUD Bajawa dengan kondisi tidak menyadarkan diri akibat pukulan di bagian kepala.

"Kejadian ini diduga karena ada oknum masyarakat yang memberikan keterangan sepihak kepada aparat dan tidak komunikatif dengan pihak korban yang pada dasarnya adalah masih saudara. Harapan kami, pihak berwenang mengkaji benar persoalan ini karena rananya adalah persoalan keluarga," ujar sumber tadi.

"Kami sebagai masyarakat merasa trauma dengan kejadian ini karena buat kami hal ini (penganiayaan) di luar batas perikemanusiaan dan perikeadilan," katanya.

Namun, sumber tadi mengaku prihatin karena pihak korban hingga berita ini diturunkan belum melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib untuk segera ditangani. "Kami juga belum tahu persis duduk persoalan (salah benar), termasuk pernyataan dari pihak korban. Mungkin karena ini urusan keluarga," pungkasnya.