From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » , , , » MIMPI SAYA TENTANG SOETAMI

MIMPI SAYA TENTANG SOETAMI

Written By Unknown on Sunday, October 25, 2015 | 1:54 PM


Oleh Giorgio Babo Moggi (24 November 2014)

Suatu hari, awal tahun 2013, usai memantau pelaksanaan UN di SMAK Baleriwu, Rinto, teman seperjalanan dari Kupang, mengajak saya jalan-jalan ke Bendungan Soetami Mbay.


Nama Bendungan Soetami memang sangat familiar sejak saya masih kanak-kanak. Tetapi saya baru mengunjunginya saat itu. Padahal ketika masih duduk bangku SD di Magepanda - Sikka, saya dua atau kali berlibur di Danga Au, yang hanya berjarak 1,5 atau 2 km dari dam.

Dari cerita dari mulut ke mulut bendungan ini menampung air dari 99 kali atau anak sungai. Saya belum sempat membuktikan kebenaran ini dengan merujuk pada referensi yang tepat. Yang pasti bendungan ini telah menopang kehidupan para petani di dataran Mbay puluhan tahun.

Ketika kunjungan pertama, di sekitar bendungan sangat gersang. Gumpalan kotoran kambing berserakan di tangga. Beberapa dinding penyokong rusak. Bantalan dam masih kokoh. Cat tugu petani memudar. Oretan di dinding dan tembok sekitar bendungan merusak pandangan.

Dua minggu yang lalu, saya dan rekan yang lain, Vincent mengunjungi bendungan ini. Bagi Vincent, travellingnya ke bendungan Soetami merupakan pengalaman pertama. Vincent terkejut dengan kondisi di sekitar dam. Alamnya gersang. Hal ini menimbulkan tanda tanya Vincent; daerah dekat sumber air kok gersang? Seharusnya daerah sekitar dam ini hijau. Keadaan tidak seperti ini.

Komentar dan tanya Vincent benar. Logis. Ini sekaligus menjadi kritik dan merangsang daya kreativitas Pemda Nagekeo untuk mengelola kawasan sekitar dam ini. Menurut Vincent, kasarnya, kita tidak perlu susah payah tanam pohon. Lempar saja biji lontar atau benih tanaman yang cocok dengan kawasan tersebut sehingga tanpa perlu merawat secara intens.

Pada hari itu, selain kami yang menikmati kawasan Soetami, datang pula rombongan BKKN NTT yang sedang bertugas di Mbay. Soetami telah menjadi salah satu destinasi untuk melepaskan penat setelah melakoni tugas atau wisatawan yang memang bertujuan mengunjungi Mbay dan segala pesonanya yang bernuansa historis seperti gua Jepang.

Pada kunjungan kedua, Soetami tampak berubah. Dandanannya lebih menarik. Bersih. Pagar dan dinding bercacat warna terang, biru dan kuning. Tetapi, alam sekitarnya masih gersang. Tembok dan tiang di bendungan penuh dengan oretan. Keadaan ini tidak berubah dengan keadaan kunjungan pertama saya di bendungan ini.

Kota Mbay memiliki banyak potensi pariwisata. Salah satunya Bendungan Soetami. Bendungan ini memiliki nilai historis. Dibangun setelah adanya bencana yang maha dasyat di Mbay pada tahun 1970-an. Bendungan ini mengairi 6500 ha sawah. Kapasitas air lebih kurang 7500 liter/detik.
Diberi nama Soetami untuk menghormati dan menjadi kenangan-kenangan Menteri Pekerjaan Umum RI pada waktu itu. Ir. Soetami. Selanjutnya bendungan ini dioperasikan sejak November 1975.

Untuk menjadikan Soetami sebagai obyek wisata maka diperluhkan langkah-langkah pembenahan.
PERTAMA, pemugaran struktur bangunan yang sudah rapuh atau runtuh. Bendungan Soetami telah makan usia. Lebih kurang 40-an tahun. Beberapa sisih dinding penyokong runtuh. Alangkah baiknya segera lakukan renovasi. Dan, juga tingkatkan infrastruktur yang menjamin keamanan pengunjung.

KEDUA, menyediakan papan operasi sebagaimana seperti yang telah tersedia di tangga menuju dam. Hal ini lazim untuk sebuah dam seperti yang saya saksikan di Townsville – Australia. Di sana telah berdiri papan operasi, sayangnya, data masih kosong. Selain papan operasi, papan informasi juga sangat penting.

Informasi terkait dengan sejarah Soetami awal pembangunan hingga kini. Ditulis secara ringkas disertakan foto-foto atau dokumentasinya. Ketika orang mengunjungi Soetami, ada nilai plus yang dapat dibawa pulang, yakni pengetahuan tentang riwayat dam ini.

KETIGA, penghijauan di sekitar kawasan dam bahkan diikuti sepanjang selokan atau parit. Soetami dapat menjadi salah satu paru-paru kota Mbay. Jika kawasan ini hijau dan asri, maka dapat di bangun taman di sekitarnya. Disediakan bangku-bangku atau tempat untuk bercengkrama serta jogging track.

Tentu pembangunan tidak terpusat di salah satu sisi dam. Dibangun pula fasilitas yang sama di sisi seberang. Maka mulai dipikirkan atau dikonsepkan membangun jembatan gantung yang menghubungkan dua sisi kawasan yang dipisahkan oleh kali Aesesa ini.

Goresan ini hanyalah mimpi penulis. Jika mimpi ini diwujudkan, maka apa yang saya pernah lihat di Australia, ada pula di kota Mbay. Dimana memaksimalkan dam untuk berbagai fungsi.
Dam harus multifungsi. Tidak sekedar untuk fungsi pengairan, dam memiliki fungsi lain seperti area rekreasi, olahraga, pendidikan (wisata alam untuk anak sekolah), dan sebagainya.

Dan, jika Soetami dikelola dengan baik, maka Soetami akan memiliki daya magnetis bagi pengunjung atau masyarakat kota Mbay. Orang pertama mengunjungi Soetami sebelum berkelana ke obyek menarik lainnya.

Untuk mewujudkan mimpi penulis, mungkin juga mimpi pembaca, instansi-instansi terkait di lingkup Pemerintahan Kabupaten Nagekeo dapat bekerja sama dan menyusun program kerja yang sinergis untuk mewujudkan obyek wisata Soetami. Soetami bukan domainnya Dinas Pekerjaan Umum semata. Semua perangkat daerah dapat terlibat untuk menatanya.

Sekali lagi, ini mimpi saya tentang Soetami. Tentu perlu kemauan pemerintah setempat dan masyarakatnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya bendungan bersejarah ini.***(gbm)

Komentar

Willy Nuwa: Bung ketiga solusi yg anda twarkan itu sdh sejak lama diajukan oleh Pemda Nagekeo, tapi yg perlu diketahui bawha Bendungan Sutami & Irigasi Mbay merupakan Aset Propinsi NTT & Pemda Nageko hanya membantu mengawasi & merawat semampux, dana untuk memugar, membangun infrastruktur itu di bebabankan pd APBD I (NTT) bukan APBD II (Nagekeo) smuax melalui porsix masing2. Kecuali ada donatur yg merasa prihatin utk membantum, itu tak ribet utk memulainya. Kemudia untuk menghijaukan daerah skitar Dam itu kayanya susah karena disekitar dam struktur tanax diliputi Cadas keras & Justru akan merusak bendungan, daerah irigasi tu aturanx tdk boleh ada pohon apapun yg tumbuh karena akan merusak irigasi.

Giorgio Babo Moggi: Terkait penghijauan, tentu tidak diharapkan untuk menanam pohon di dekat dindingan penyokong krn dpt merusak. Tetapi, ada tanaman yang akarnya tidak merusak bangunan atau tembok. Orang kehutanan pasti lebih paham. Tetapi, dalam tulisan ini, yang dimaksudkan adalah kawasan bendungan. Termasuk bukit seperti yg ada di postingan (foto) ini.

Soal tekstur tanah yang labil, ini menjadi tantangan orang sipil. Tetapi, kawasan taman (park) yang dimaksudkn penulis tidak identik dengan membangun infrastruktur beton melainkan memperbanyakan pepohonan usia panjang. Ini persepsi kita orang kita yg keliru tentang konsep taman (park). Contoh konsep taman yg keliru adalah taman nostalgia Kupang. Lebih banyak beton nya dripada pohon. Tidak heran ketika bule Australia diajak temannya ke taman nostalgia. Betapa terkejutnya dia. "What's? Is it a park?"


Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul MIMPI SAYA TENTANG SOETAMI,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel MIMPI SAYA TENTANG SOETAMI ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link MIMPI SAYA TENTANG SOETAMI sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 1:54 PM
Share this post :

+ comments + 1 comments

November 17, 2015 at 11:36 AM

secuil kisah bung tentang bendungan sutami, merupakan satu dari sekian potensi yang bisa dikelola untuk mengangkan nagekeo. banyak warisan2 budaya, potensi alam yang jika dikelola dengan baik, bisa menjadi nilai jual bagi masayarakatnya dan juga wisatawan asing. belakangan ini, media on line nasional dan media cetak nasional, mulai melirik potensi pariwisata dari NTT dan khususnya flores. salah satu media on line itu, kompas.com. namun, ada perasaan cemburu dalam diri saya, belum ada potensi dari nagekeo yang diangkat di sana. sejauh yang saya baca, yang diangkat seperti daerah manggarai, kampung bena, dll.

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger