Oleh Pater Adrian Gegi, SVD

Terinspirasi oleh berita tentang polemik pembangunan waduk di kabupaten Nagekeo, saya ingin menulis surat terbuka ini untuk Bapak Bupati dan Wakil Bupati, pimpinan dinas terkait, pimpinan DPRD dan segenap anggota DPRD Kabupaten Nagekeo.

Yang terhormat Bapak Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan Dinas terkait, Pimpinan DPRD dan segenap anggota DPRD Kabupaten Nagekeo!

Mensinyalir berita tentang polemik pembangunan waduk di salah satu wilayah di Kabupaten Nagekeo, maka saya tergerak hati untuk menulis surat terbuka ini untuk Bapak dan Ibu terhormat.

Supaya dana untuk membangun waduk di Kabupaten Nagekeo tercinta ini TIDAK DIKEMBALIKAN kepada pusat dan atau ke Propinsi, maka saya memberikan satu solusi, agar upaya pemerintah baik pusat, maupun propinsi dan daerah untuk iktiar dan dana membangun waduk ini DIALIHKAN DAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN WADUK/DAM/BENDUNGAN DI WILAYAH KECAMATAN WOLOWAE.

Di sini saya memberikan beberapa gambaran dan penjelasan serta pemanfaatannya apabila waduk/dam/bendungan dibangun di wilayah Wolowae.

Secara pribadi penulis sangat mendambakan agar Pemerintah Pusat, Propinsi NTT dan Kabupaten Nagekeo untuk membangun waduk/dam/bendungan di wilayah Wolowae.

Tidak perlu susah-susah mencari tempat baru untuk membangun waduk/dam/bendungan di wilayah ini. Langsung membangun bendungan air di beberapa tempat di sungai (kali).

Tempat pertama di Kobakua, di mana wilayah yang berdekatan dengan wilayah pegunungan.
Tempat kedua di Wekaseko. Dan tempat ketiga di Raterunu-Marilewa (wilayah pusat perkantoran kecamatan, puskesmas dan sekolah-sekolah). Selain itu, dibangun tembok penyokong sepanjang pinggir sungai(kali) mulai dari Kobakua sampai laut.

Saya sangat yakin, apabila pemerintah membangun waduk/dam/bendungan langsung di wilayah sungai(kali) di tiga tempat ini, maka TIDAK AKAN ADA konflik, polemik, pertikaian di masyarakat dan TIDAK TERJADI penolakan oleh warga masyarakat.

Saya sendiri pernah melihat di beberapa tempat di beberapa negara di Eropa, di mana Pemerintah membangun bendungan/dam/waduk langsung di kali. Bahkan dari situ dapat dijadikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Pembangunan waduk/dam/bendungan di wilayah-wilayah ini mutlak perlu, karena banyak manfaatnya. Sekurang-kurangnya ada empat manfaat atau kegunaannya.

Pertama, menampung air di musim hujan. Di musim hujan air berkelimpahan bahkan sering terjadi banjir di sungai(kali) ini. Karena itu, pembuatan tiga waduk/dam/bendungan ini untuk mengatasi luapan air, artinya air di waduk/dam/bendungan pertama di Kobakua ini bisa dibagi ke waduk/dam/bendungan kedua dan ketiga.

Kedua, mengatasi krisis air baku di musim kemarau/panas. Tidak lagi menjadi rahasia umum, bahwa di wilayah Toto, Wolowae selalu mengalami krisis air di musim kemarau/panas. Air merupakan kebutuhan sangat penting baik untuk manusia, maupun untuk tanaman dan pertanian.

Kesediaan air yang cukup sangat bermanfaat untuk meningkatkan usaha di bidang pertanian dan peternakan. Para petani tidak hanya mengolah sawahnya di musim hujan, tetapi juga di musim kemarau/panas, apabila ada kesediaan air di waduk/dam/bendungan. Para petani mampu meningkatkan produksi pertanian seperti tanam padi, jagung dan palawija di hamparan persawahan.

Karena itu alangkah baiknya Pemerintah juga membangun jaringan irigasi mulai dari saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier agar pembangunan tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan.

Selain itu, air merupakan kebutuhan penting untuk ternak. Salah satu penyebab kematian ternak di wilayah ini adalah karena ternak kurang dan bahkan tidak minum air.

Ketiga, mengatasi kebanjiran di wilayah perkampungan Raterunu, Marilewa, dan Kaburea, hamparan persawahan padi dan persawahan garam.

Keempat, mereboisasi atau melakukan penghijauan di pinggir aliran sungai (kali).

Atas itikad baik dan kesediaan pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten untuk membangun waduk/dam/bendungan di wilayah Toto, Wolowae, saya mengucapkan limpah terimakasih!

Salam dari Austria, Eropa!